Memahami Utang Dagang: Pengertian, Contoh, dan Pencatatannya

Dalam dunia bisnis, hampir semua perusahaan pasti pernah berhubungan dengan utang dagang. Istilah ini sering muncul dalam akuntansi maupun laporan keuangan, tetapi banyak orang masih bingung apa sebenarnya utang dagang itu dan bagaimana cara mencatatnya.

Yuk, kita bahas secara sederhana!

Apa Itu Utang Dagang?

Utang dagang adalah kewajiban perusahaan kepada pemasok atau supplier yang timbul karena pembelian barang atau jasa secara kredit.

Sederhananya, utang dagang adalah hutang perusahaan kepada supplier karena belum melakukan pembayaran. Biasanya, utang dagang bersifat jangka pendek, yakni harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun.

Ciri-Ciri Utang Dagang

  • Timbul karena transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit.
  • Harus dilunasi dalam jangka waktu pendek (umumnya 30–90 hari).
  • Tidak menggunakan perjanjian resmi berbentuk surat berharga seperti wesel.
  • Dicatat dalam laporan keuangan di sisi kewajiban (liabilitas).

Contoh Transaksi Utang Dagang

Misalnya, PT Sejahtera membeli barang dagangan dari PT Makmur seharga Rp10.000.000 secara kredit.

Saat mencatat pembelian:

Persediaan Barang Dagang   Rp10.000.000
     Utang Dagang                Rp10.000.000

Saat melakukan pembayaran:

Utang Dagang     Rp10.000.000
     Kas/Bank          Rp10.000.000

Manfaat Mencatat Utang Dagang

  1. Mengetahui total kewajiban perusahaan kepada pemasok.
  2. Membantu mengatur arus kas agar pembayaran tepat waktu.
  3. Menghindari denda atau penalti karena keterlambatan.
  4. Membangun reputasi baik dengan supplier.

Perbedaan Utang Dagang dengan Jenis Utang Lain

Jenis Utang Keterangan
Utang Dagang Timbul karena pembelian barang/jasa secara kredit.
Utang Wesel Disertai surat perjanjian (wesel) & biasanya ada bunga.
Utang Bank Pinjaman dari bank/lembaga keuangan dengan bunga.
Utang Gaji Kewajiban perusahaan membayar gaji karyawan yang belum dibayarkan.

Kesimpulan

Utang dagang adalah salah satu komponen penting dalam keuangan perusahaan. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan bisa menjaga likuiditas, menghindari masalah pembayaran, sekaligus membangun hubungan yang sehat dengan para pemasok.

Jadi, jangan remehkan catatan utang dagang ya, karena ini berhubungan langsung dengan keberlangsungan bisnis.

PENGHAPUSAN PIUTANG DAGANG

Pengertian Piutang Dagang


·        Piutang dagang adalah hak perusahaan untuk menagih pembayaran dari pelanggan yang membeli barang/jasa secara kredit.

·        Piutang biasanya timbul karena perusahaan memberikan penjualan kredit.

·        Contoh: PT Maju Bersama menjual barang Rp10.000.000 kepada pelanggaN dengan tempo 30 hari → maka akan timbul Piutang Dagang Rp10.000.000.

 

Masalah Piutang Tak Tertagih

Tidak semua pelanggan dapat melunasi utangnya. Beberapa penyebab piutang tidak tertagih:

·        Pelanggan bangkrut atau usahanya rugi.

·        Pelanggan hilang kontak atau pindah alamat tanpa kabar.

·        Pelanggan sengaja tidak membayar (wanprestasi).

·        Piutang melewati masa kadaluarsa hukum penagihan.

·        Piutang yang tidak dapat ditagih inilah yang disebut Piutang Tak Tertagih (Bad Debts).

Alasan Perlu Dilakukan Penghapusan Piutang

·        Laporan keuangan yang realistis → agar nilai piutang tidak “terlalu tinggi” (overstated).

·        Prinsip konservatisme → mencatat potensi kerugian lebih awal.

·        Menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya → sehingga manajemen bisa membuat keputusan yang tepat.

 

Metode Penghapusan Piutang

a.      Metode Langsung (Direct Write-Off Method)

·        Piutang dihapus saat sudah benar-benar macet.

·        Beban kerugian piutang langsung dicatat ketika pelanggan tidak mampu membayar.

·        Jurnal:

Dr Beban Kerugian Piutang     xxx 

                                            Cr Piutang Dagang              xxx 

·        Kelebihan: sederhana, praktis.

·        Kekurangan: tidak sesuai prinsip matching (pendapatan & beban tidak sejalan).

b.      Metode Cadangan (Allowance Method)

·        Perusahaan membuat estimasi piutang tak tertagih di awal periode.

·        Dibentuk akun Cadangan Kerugian Piutang.

·        Jurnal saat pembentukan cadangan:

Dr Beban Kerugian Piutang     xxx 

Cr Cadangan Kerugian Piutang   xxx 

·        Jurnal saat piutang benar-benar dihapus:

Dr Cadangan Kerugian Piutang   xxx 

Cr Piutang Dagang                  xxx 

·        Kelebihan: lebih wajar, sesuai matching principle dan conservatism.

·        Kekurangan: butuh estimasi → bisa kurang tepat.

 

Teknik Estimasi Cadangan Kerugian Piutang

Metode cadangan biasanya memakai 2 pendekatan:

1.      Persentase Penjualan Kredit

o   Cadangan dihitung dari total penjualan kredit.

o   Contoh: Penjualan kredit Rp100.000.000, estimasi 2% tidak tertagih → Rp2.000.000 masuk cadangan.

2.      Analisis Umur Piutang (Aging of Receivable)

o   Piutang diklasifikasikan menurut umur (0–30 hari, 31–60 hari, dst).

o   Semakin lama umur piutang, semakin besar persentase tidak tertagih.

o   Contoh:

§  0–30 hari → 2%

§  31–60 hari → 5%

§  60 hari → 10%


Contoh Kasus Kontekstual

PT Sejahtera Abadi memiliki piutang Rp50.000.000 kepada pelanggan. Setelah ditagih berkali-kali, pelanggan tidak membayar karena usahanya bangkrut.

·        Metode Langsung:

Dr Beban Kerugian Piutang    50.000.000 

Cr Piutang Dagang             50.000.000 

·        Metode Cadangan (asumsi cadangan sudah tersedia Rp60.000.000):

Dr Cadangan Kerugian Piutang    50.000.000 

 Cr Piutang Dagang                  50.000.000 

Apa itu Permintaan dan Penawaran

Halo sobat ketemu lagi dengan saya, kali ini saya akan membahasa mengenai apa itu permintan dan apa itu penawaran, kedua-duanya ini memiliki hubungan yang ndak bisa di pisahkan, kenapa ? karena setiap kali ada permintaan suatu barang pasti akan di barengi dengan penawaran barang tersebut, jadi permintaan dan penawaran merupakan suatu komponen yang tidak bisa di pisahkan. Oh ya sobat langsung saja kita bahas mengenai pengertian permintaan, pengertian penawaran, hukum permintaan, hukum penawaran , faktor-faktor yang mempengaruhi perminaan dan penawaran, supaya kita jauh lebih paham lagi.

  A.  Permintaan

Permintaan dan Penawaran

Pengertian Permintaan dan Jumlah barang yang diminta.

Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat dibeli oleh individu pada Waktu tertentu.

Jumlah barang yang diminta didefinisikan sebagai jumlah barang yang ingin dan dapat dibeli pada harga tertentu.

Hukum Permintaan
berbunyi: semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang diminta atau semakin rendah  harga suatu barang maka semakin banyak barang yang diminta.”
 
Faktor Faktor yang mempengaruhi Permintaan
       Harga barang itu sendiri
       Selera
       Pendapatan
       Jumlah penduduk
       Harapan atau ekspektasi
       Harga barang lain yang berhubungan

  B. Penawaran

Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.
Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.

Hukum Penawaran
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah,
Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun.

Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak (cateris paribus).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah yang Ditawarkan
a.   Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
c. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
d. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
e. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.

Sampai sini dulu sobat semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu kita semua.

Apa itu Kelangkaan ? Arti dari Kelangkaan dan Faktor-faktor penyebab Kelangkaan

A. Pengertian Kelangkaan

kelangkaan melanda
Kelangkaan
Sebelum kita  mengenal jauh tentang kelangkaan, terlebih dahulu kita harus tau apa itu yang dinamakan dengan kelangkaan, kalian pasti sudah sering dengar dengan kata-kata langka di lingkungan sekitar kalian, akan tetapi secara ilmu arti dari kelangkaan itu sendiri mungkin masih banyak yang belum tahu, sehingga sering kita mendengar kata kelangkaan tapi belum tahu arti sesungguhnya. apa itu kelangkaan, apakah yang dinamakan kelangkaan, apa penyebab kelangkaan, faktor faktor apa saja penyebab kelangkaan, mungkin itu pertanyaan yang sering sekali kita dengar di sekitar kalian.
oke kawan mari kita kupas tuntas mengenai pengertian dari kelangkaan, arti dari kelangkaan serta penyebab atau faktor-faktor dari kelangkaan.

Pengertian Kelangkaan (scarcity) dapat diartikan sebagai kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di antara berbagai akternatif yang paling menguntungkan.

Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu: 
a. Terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. Terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan dalam memperolehnya.

B. Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan

Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.

a.    Keterbatasan Sumber Daya

Lingkungan alam menyediakan sumber daya melimpah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, jumlah sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.

b.    Perbedaan Letak Geografis

Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran sumber daya menjadi tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur dan kaya barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air bersih. Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.

c.    Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk

Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi politik dari Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang beragam.

d.    Rendahnya Kemampuan Produksi

Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Kemampuan produksi berpengaruh terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi. Hal ini dapat menimpulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia. Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang digunakan dalam proses produksi.

e.    Lambatnya Perkembangan Teknologi

Teknologi yang digunakan produsen dalam proses produksi tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu untuk menerapkan teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup manusia terus berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan manusia.

f.     Terjadinya Bencana Alam

Bencana alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang dan jasa.



Sampai disini dulu sobat semoga bermanfaat dan apabila ada pertanyaan monggo silahkan komen....

 

 

 

Pengertian Inflasi Serta dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia

             Hai sobat bagaimana kabarnya sehat kan...? selalu bersyukur pastinya. Kali ini admin ingin berbagi informasi mengenai Inflasi, kira-kira ada yang sudah tau apa belum arti inflasi...? kalo belum admin kasih tau. hehe. oke langsung saja admin akan mengulas sedikit mengenai apa itu inflasi, apa saja penyebab inflasi, dampak-dampak terjadinya inflasi dan juga mengenai kebijakan-kebijakan atau cara ampuh untuk mengatasi inflasi (versi pemerintah bukan versinya admin lo sobat..hehe). Selain itu admin juga bakal mengulas mengenai Deflasi lo sobat, tau nggak Deflasi itu apa..? maka dari itu jangan buru-buru pindah chanel dulu yah, simak ulasan mengenai Inflasi dan Deflasi dibawah ini monggo sobat semoga bermanfaat.

A.    Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan suatu keadaan dimana harga suatu barang naik secara terus menerus, atau terjadinya penurunan nilai mata uang di dalam negeri. Inflasi sendiri memiliki dampak positif dan dampak negatif diantanya sebagai berikut :
1.      Dampak Positif Inflasi
a.       Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
b.      Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c.       Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d.      Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
2.      Dampak Negatif Inflasi
a.       Harga barang-barang dan jasa naik.
b.      Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
c.       Menimbulkan tindakan spekulasi.
d.      Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
e.       Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

B.     Cara Mengatasi Inflasi

                 Nah sobat, di atas sudah dijelaskan apa itu inflasi dan dampak positif negatifnya kan. sekarang kita masuk ke Bagaimana cara mengatasi inflasi, mungkin dari sobat-sobat sudah ada pandangan mengenai cara mengatasi inflasi, kalau belum ayook kita lanjutkan bacanya. Usaha dalam mengatasi terjadinya inflasi harus dimulai dari penyebab terjadinya inflasi terlebih dahulu supaya dapat dicari jalan keluarnya. Nah, secara teoritis untuk mengatasi inflasi relatif mudah, yaitu dengan cara mengatasi pokok pangkalnya, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar.

dampak inflasi
Inflation
Berikut ini kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi inflasi:
1.    Kebijakan Moneter
                           Merupakan segala kebijakan pemerintah di bidang moneter dengan tujuan menjaga kestabilan moneter untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan ini meliputi diantaranya :
a.     Politik diskonto, dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan suku bunga bank, hal ini diharapkan permintaan kredit akan berkurang.
b.    Operasi pasar terbuka, mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual SBI.
c.   Menaikan cadangan kas, sehingga uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi berkurang.
d.  Kredit selektif, politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit.
e.   Politik sanering,yaitu pemotongan daya beli masyarakat dengan memotong nilai uang yang ada.
2.  Kebijakan Fiskal
                   Merupakan yaitu suatu kebijakan pemerintah dengan mengarahkan perekonomian negara melalui pendapatan atau pengeluaran yang diperoleh dari pajak. Kebijakan fiskal sendiri meliputi :
a.     Menaikkan tarif pajak, dengan tujuan masyarakat dapat menyetor uang lebih banyak kepada pemerintah sebagai bukti pembayaran pajak.
b.     Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah, misalnya pemerintah memotong gaji pegawai negeri 10% untuk ditabung, ini terjadi pada masa orde lama.
3.    Kebijakan Non Moneter 
     Merupakan suatu kebijakan pemerintah dengan menaikkan produksi, peningkatan upah buruh dan pengawasan harga. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.   Menaikan hasil produksi, Pemerintah memberikan subsidi kepada industri untuk lebih  produktif dan menghasilkan output yang lebih banyak, sehingga harga akan menjadi turun.
b.   Pengawasan harga, kebijakan pemerintah dengan menentukan harga maksimum bagi barang- barang tertentu.

Sampai sini dulu ya sobat, semoga bermanfaat dan kalo ada pertanyaan monggo langsung komen yaa.....